Selasa, 09 Juli 2013

Pengertian dan jenis Siklus hidrologi

| Selasa, 09 Juli 2013 |

Pengertian Siklus hidrologi – Hidrosfer adalah lapisan air di permukaan Bumi. Hidrosfer tidak selalu dalam bentuk cair atau padat dan menempati tempat yang tepat,tetapi dapat mengalami perubahan. Volume atau banyaknya air di Bumi relatif sama dari waktu ke waktu, karena air selalu mengalami yang namanya Siklus Hidrologi atau perputaran. 

Siklus hidrologi adalah suatu proses perputaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus-menerus. Dengan adanya siklus hidrologi maka keberadaan air di permukaan Bumi secara keseluruhan relatif tetap. Air yang ada di permukaan Bumi, misalnya air danau, air sungai, rawa-rawa, gletser, lautan dan waduk, karena penyinaran Matahari berubah menjadi uap dan karena tiupan angin dapat membubung tinggi, serta karena suhu semakin rendah uap air dapat membeku sehingga jatuh ke Bumi yang disebut hujan.

Hidrosfer (perairan) terbagi menjadi dua, yaitu perairan daratan dan perairan laut. Termasuk dalam perairan darat yaitu air tanah, sungai, gletser, danau dan rawa. Perairan laut berasal dari air hujan yang meresap dan mengalir di permukaan Bumi yang akhirnya ke laut.

Air di permukaan Bumi selalu mengalami perputaran (Sirkulasi) yang disebut siklus hidrologi. Sinar Matahari merupakan sumber tenaga penyebab terjadinya penguapan air dari laut, danau dan sungai yang disebut evaporasi. Uap air di atmosfer berubah menjadi awan dengan adanya kondensasi (berubahnya awan menjadi titik-titik air), selanjutnya awan menjadi hujan yang disebut presipitasi. Hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah yang disebut infiltrasi. Air di dalam tanah terkumpul dan keluar ke permukaan tanah menjadi mata air. Dari mata air ini mengalir melalui sungai dan bermuara di laut atau danau. Begitulah seterusnya air berputar secara terus menerus.

Jenis siklus hidrologi ada tiga macam, yaitu :


1. Siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk awan dan selanjutnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi.

2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air darat, selanjutnya kembali ke laut.

3. Siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut.


 
© Copyright 2013| Materi Geografi